WARTABANJAR.COM, YOGYAKARTA – Aksi mengejutkan terjadi saat sejumlah anggota Komisi III DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Mapolda DIY, Rabu (2/7/2025). Tiyo Ardianto, Ketua BEM-KM UGM, secara terbuka melakukan protes dengan membentangkan poster dan berorasi lantang di hadapan para anggota dewan dan aparat kepolisian.
Dalam aksinya, Tiyo menuntut keadilan bagi buruh dan mahasiswa yang ditangkap pasca aksi May Day atau Hari Buruh Internasional yang berlangsung ricuh pada 1 Mei 2025 di Jakarta dan Semarang.
“Kami mendesak aparat untuk segera membebaskan kawan-kawan buruh dan mahasiswa yang ditangkap. Kriminalisasi terhadap mereka yang menyuarakan haknya adalah bentuk kemunduran demokrasi!” tegas Tiyo dalam orasinya.
BACA JUGA:LEDAKAN DAHSYAT Gudang Kembang Api di California Hanguskan 78 Acre Lahan!
20 Orang Jadi Tersangka Pasca May Day
Aksi May Day tahun ini berbuntut panjang. Pihak kepolisian menetapkan 20 orang sebagai tersangka, terdiri dari:
14 orang di Jakarta, termasuk 10 buruh dan 4 mahasiswa petugas medis,
6 orang pendemo di Semarang.
Mereka dijerat dengan berbagai pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Penetapan ini menuai kritik luas dari berbagai elemen masyarakat sipil yang menilai aparat terlalu represif dan tidak proporsional dalam menangani demonstrasi.
Kecaman atas Represivitas Aparat
Tiyo mengecam keras tindakan aparat yang dinilainya represif terhadap massa aksi yang memperjuangkan hak-haknya secara damai. Ia juga menyoroti penangkapan terhadap petugas medis mahasiswa yang justru bertugas memberi bantuan kemanusiaan saat demonstrasi berlangsung.