Afrika Selatan Capai Rekor 24.000 Kasus Baru COVID-19, ini Penyebabnya

    WARTABANJAR.COM, JOHANNESBURG-Afrika Selatan mencatat lebih dari 24.000 kasus COVID-19 pada Jumat (2/7/2021).

    Jumlah itu adalah kasus infeksi tertinggi sejak pandemi muncul, ketika gelombang ketiga virus itu menyebar di antara penduduk setempat yang baru lima persen telah divaksinasi.

    Lonjakan kasus di negara paling maju di Afrika itu telah membuat rumah sakit kewalahan, terutama di kota utamanya, Johannesburg.

    Lonjakan kasus COVID-19 membuat petugas kesehatan bekerja terlalu keras berjuang untuk menyediakan tempat tidur bagi para pasien yang sakit kritis.

    Kegagalan birokrasi juga telah memperburuk krisis kesehatan.

    Asosiasi Medis Afrika Selatan pada Kamis (1/7/2021) mengancam akan membawa pemerintah ke pengadilan karena lebih dari 200 dokter junior baru tidak dapat menemukan penempatan meskipun ada masalah yang membuat putus asa yaitu soal kekurangan staf.

    Menurut data pemerintah setempat, Afrika Selatan telah mencatat lebih dari dua juta kasus dan lebih dari 60.000 kematian selama pandemi, sementara 3,3 juta orang telah divaksinasi dari populasi di bawah 60 juta.

    Presiden Cyril Ramaphosa pada Minggu (27/6/2021) mengumumkan serangkaian tindakan, termasuk penangguhan penjualan alkohol dan larangan makan di dalam restoran selama dua minggu untuk meminimalkan dampak gelombang baru.

    Menurut para ilmuwan, gelombang baru COVID-19 itu didorong oleh varian Delta yang sangat menular.

    Varian Delta terlebih dahulu ditemukan di India dan sekarang beredar luas di seluruh dunia.

    Tingkat vaksinasi yang rendah di Afrika Selatan disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah parah terkait kekurangan vaksin.

    Baca Juga :   Unicef Terpukul Atas Jatuhnya Korban Anak-anak Dalam Serangan di Lebanon

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI