WARTABANJAR.COM – Di tingkat global, WHO mengkonfirmasi sejumlah laporan kasus flu burung pada manusia. Pada 2024 sudah ada 2 kematian akibat flu burung.
Berikut ini data kumulatif kasus flu burung H5N1 pada manusia di 23 negara yang tercatat oleh WHO sepanjang tahun 2003-2024:
2003-2009: 468 kasus, 282 kematian
2010-2014: 233 kasus, 125 kematian
2015-2019: 160 kasus, 48 kematian
2020: 1 kasus
2021: 2 kasus, 1 kematian
2022: 6 kasus, 1 kematian
2023: 12 kasus, 4 kematian
2024: 7 kasus, 2 kematian
Baca Juga
Didga Tabrakan Mobil, Minibus dan Truk Ringsek di Desa Nusa Indah
Berdasarkan laporan terbaru WHO, Imran menambahkan, terdapat tambahan kasus flu burung pada manusia, yaitu:
19 April 2024: Avian Influenza H9N2 di Vietnam
18 Mei 2024: Avian Influenza H5N1 di Australia
22 Mei 2024: Avian Influenza H9N2 di India
23 Mei 2024: Avian Influenza H5N2 di Meksiko
Secara total, dari tahun 2003 hingga Mei 2024, terdapat 893 kasus flu burung dengan 464 kematian yang tercatat di WHO, dengan rincian:
H5N1: 890 kasus, 463 kematian
H9N2: 2 kasus
H5N2: 1 kasus, 1 kematian
Pada rentang Januari-Juni 2024, ASEAN BioDiaspora Virtual Center juga mencatat kasus flu burung pada manusia di wilayah ASEAN. Secara khusus di wilayah ASEAN, laporan kasus flu burung, yaitu:
6 April 2024: Avian Influenza H9N2 di Vietnam
22 Maret 2024: Avian Influenza H5N1 di Vietnam
21 Februari 2024: Avian Influenza H5N1 di Kamboja
29 Januari 2024: Avian Influenza H5N1 di Kamboja
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Imran Pambudi, MPHM mengungkapkan, kasus flu burung di Indonesia pertama kali dilaporkan pada 2005.