WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Drakor Queen of Tears masih hangat dibicarakan, terlebih lagi kini ratingnya tembus 20 persen.
Drama ini tentunya memiliki biaya produksi yang tidak murah.
Menurut industri hiburan Korea, Minggu (21/4/2024), total biaya produksi drama tvN Queen of Tears ini adalah lebih dari 50 miliar won, lebih tepatnya 56 miliar won.
Drama ini memiliki 16 episode, per episode biayanya 3,5 miliar won.
Awalnya diperkirakan lebih dari 40 miliar won, tetapi biayanya naik sekitar lebih dari 16 miliar won.
Total biaya produksi drama ini sedikit lebih kecil daripada Moving milik Disney+ yang merupakan drama domestik dengan biaya terbesar.
Total biaya produksi Moving pada 2023 lalu adalah lebih dari 65 miliar won (3,25 miliar won per episode dari total 20 episode).
Saat ini, drama Queen of Tears kali pertama memulihkan biaya produksi melalui penjualan layanan video online (OTT) seperti Netflix.
Ini karena biaya produksinya puluhan miliar won, jadi ada risiko tinggi jika drama tersebut gagal.
Dikatakan bahwa Queen of Tears mencapai 120% recoup (pemulihan biaya produksi).
Drama Queen of Tears dirilis di 190 negara melalui Netflix, untuk di Korea tayang juga di tvN dan TVING.
Drama yang dibintangi Kim Soo Hyun, Kim Ji Won, Kwak Dong Yeon, dan masih banyak lagi ini menghasilkan lebih dari 65 miliar won dari penjualan Netflix dan biaya pemrograman tvN saja.
Dengan kata lain, drama itu menghasilkan sekitar 10 miliar won lebih dari 54 miliar won dalam biaya produksi pra-siaran.
Seorang pejabat industri hiburan Korea berkata, “Tidak mudah menghasilkan keuntungan sebanyak ini. Netflix menanggung sekitar 80% dari biaya produksi. Jika memasukkan keuntungan tambahan seperti iklan tidak langsung (PPL), akan ada sisa 10 miliar won.” (berbagai sumber)