WARTABANJAR.COM – Ketika seseorang sedang stres, baik karena masalah pekerjaan atau persoalan pribadi, sering kali pencernaannya turut mengalami masalah.
Mulai dari perut yang terasa kembung, maag, atau sesuatu yang kesannya sepele, seperti diare.
Meskipun Anda merasa telah terbiasa dengan stres atau tekanan, tidak begitu dengan pencernaan Anda.
Seberapa seringnya Anda mengalami stres atau tekanan, sesering itu pula masalah pencernaan akan muncul.
Baca juga: Jalan Tol IKN Persingkat Waktu Tempuh Balikpapan-Samarinda , 2 Jam Jadi 30 Menit
Kondisi ini terjadi karena ternyata memang ada hubungan erat antara stres dengan masalah pencernaan, terutama diare.
Dilansir Womenshealthmagazine, dokter masalah pencernaan, Samantha Nazaret, menyatakan ada hubungan antara pencernaan dengan kerja otak.
Dua organ ini seperti saling berkomunikasi. Lantas, bagaimana keduanya bekerja?
Hormon seperti hormon kinins cytokines (hormon yang berhubungan dengan imunitas tubuh), kinins (peptine yang mempengaruhi sensasi rasa sakit), dan mikroorganisme dalam usus masing-masing punya cara komunikasi yagn berbeda ke otak.
Ketika seseorang mengalami stres, terjadi kekacauan dalam komunikasi setiap fungsi tubuh ke otak.
Bisa dibilang, terjadi korslet antara fungsi tubuh yang satu dengan yang lain. Akibatnya saluran komunikasi antara otak dengan pencernaan pun ikut terkena gangguan.
Saat otak tidak mampu mengkomunikasi perintah pada kerja mikroorganisme yang ada dalam usus menyebabnya usus bekerja tidak sempurna. Ini pula yang menyebabkan diare.