WARTABANJAR.COM, RIAU – Sebuah insiden viral terjadi saat operasi penertiban tambang emas ilegal (PETI) di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau. Sebuah kendaraan yang mengangkut Kapolres Kuansing, AKBP Raden Ricky, menjadi sasaran amukan warga yang menolak penertiban.
Kejadian tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Cerenti, ketika petugas gabungan melakukan pemusnahan rakit dan peralatan PETI. Beberapa warga tak terima, kemudian melempari kendaraan polisi dengan batu hingga menyebabkan kerusakan, termasuk kaca mobil pecah.
Menanggapi aksi ini, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan mengecam keras tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai perusakan terhadap fasilitas negara. Ia menegaskan bahwa aparat akan menindak tegas pelaku perusakan.
BACA JUGA: WANITA BERAMBUT PIRANG di Satui Diringkus Polisi! Nekat Simpan 21 Paket Sabu Siap Edar di Rumahnya
Namun, pernyataan itu memicu respons dari warganet. Beberapa pengguna media sosial mempertanyakan klaim “fasilitas negara” karena kendaraan yang dirusak dikabarkan berplat nopol pribadi, bukan dinas.
Menurut laporan, mobil dinas Kapolres hanya salah satu dari beberapa kendaraan yang dirusak dalam aksi massa, termasuk mobil Samapta, Satpol PP, Polairud, dan mobil Satlantas.
Insiden terparah terjadi saat warga di Desa Pulau Bayur melempari kendaraan petugas pada siang hari, sekitar pukul 13.40 WIB.
Dalam operasi itu, petugas berhasil memusnahkan sekitar 43 unit rakit PETI, dengan cara dibakar di lokasi.
Sementara itu, seorang wartawan terluka ringan usai berusaha berlindung di dalam mobil Kapolres yang menjadi sasaran lemparan batu.(Wartabanjar.com/Berbagai Sumber)