WARTABANJAR.COM – Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat tajam setelah serangan teror di Pahalgam, Kashmir, yang menewaskan 26 warga sipil pada awal Mei 2025. Sebagai respons, India meluncurkan serangan udara ke wilayah Pakistan dan Kashmir pada 7 Mei 2025, menargetkan fasilitas yang diduga milik kelompok militan.
Serangan tersebut memicu balasan dari Pakistan, yang meluncurkan operasi militer dengan menyerang beberapa pangkalan militer India, termasuk di Pathankot dan Udhampur. Kedua negara saling menuduh telah menargetkan wilayah sipil, dengan korban tewas mencapai lebih dari 50 orang di kedua sisi perbatasan.
BACA JUGA:Digerebek Saat di Pondok, Pengedar Sabu di Tabalong Dibekuk Polisi dengan Barang Bukti 7,19 Gram
Akibat eskalasi konflik, India menutup 27 bandara domestik dan internasional sebagai langkah pengamanan. Ratusan penerbangan dibatalkan, dan jalur udara di sekitar wilayah konflik dialihkan, menyebabkan gangguan besar pada industri penerbangan.
Komunitas internasional, termasuk Amerika Serikat, China, dan anggota G7, menyerukan kedua negara untuk menahan diri dan menghindari eskalasi lebih lanjut. Mereka menawarkan mediasi untuk meredakan ketegangan yang berpotensi mengarah pada konflik berskala besar antara dua negara bersenjata nuklir.
Pemerintah India dan Pakistan menyatakan kesiapan untuk menurunkan ketegangan, asalkan pihak lain juga menunjukkan niat serupa. Namun, pergerakan militer di sepanjang perbatasan menunjukkan bahwa situasi tetap genting, dan dunia terus memantau perkembangan dengan cermat.(Wartabanjar.com/The Guardian, Reuters, BILD/berbagai sumber)