WARTABANJAR.COM, BANJARBARU- Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman mengiginkan Kalimantan Selatan menjadi penopang lumbung padi nasional.
Dengan Oplah Kalimantan Selatan pada 2023 lalu 41 ribu dan di 2024 80 ribu, lahan Kalimantan Selatan kalau dirawat dengan baik, maka 500 ribu kali 10 saja sudah bisa menghasilkan 5 juta ton beras.
Ini berarti, sortage kekurangan beras untuk nasional bisa ditutup dari Kalsel.
Hal tersebut disampaikannya pada Rapat Koordinasi Akselerasi Kegiatan Optimasi Lahan (Oplah) dan Cetak Sawah Menuju Indonesia Swasembada Pangan di Banjarmasin, Senin (30/12/2024) lalu.
”Jadi, bisa ditutupi dari sini. Kalau tiga kali tanam itu lebih daripada bisa menutupi kekurangan kita secara nasional. Kita ini kaya,” kata Andi.
Ia menyampaikan lagi, sebelum berkunjung ke Kalimantam Selatan, dia telah melakukan rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto.
Dari hasil rapat itu, ada kabar gembira bagi para petani di Indonesia, sebab Presiden Prabowo Subianto memutuskan tiga hal yang menguntungkan petani.
Tiga keputusan itu adalah, pertama harga gabah naik dari 6.000 menjadi 6.500, kedua harga jagung naik dari 5.000 menjadi 5.500 per kilo dan ketiga irigasi dilanjutkan untuk 2 juta hektare bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dengan anggaran Rp12 triliun untuk seluruh indonesia, dan volume pupuk juga naik.
”Kami mewakili petani Indonesia, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden Indonesia, beliau perhatiannya luar biasa di sektor pertanian dan kepada petani-petani Indonesia. Inilah bentuk kepercayaan Bapak Presiden,” ucapnya.