WARTABANJAR.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini akan potensi hujan es, Senin (4/11).
Hujan es merupakan fenomena cuaca berskala lokal yang sering terjadi saat pergantian musim, ditandai dengan jatuhnya butiran es disertai hujan deras kilat dan angin kencang dalam durasi singkat.
Hujan es terjadi ketika kondisi atmosfer tidak stabil sehingga memicu pertumbuhan awan konvektif seperti Cumulonimbus yang menjulang tinggi.
Baca Juga
Pelipatan Suara Pilkada Kalsel di Banjarmasin Ditarget 2 Hari
Di dalam awan ini, butiran air membeku karena suhu puncak awoan yang sangat
dingin, bahkan bisa mencapai di bawah
-60°C.
Ketika proses konveksi semakin kuat butiran es yang terbentuk menjadi semakin besar.
Saat udara tak lagi mampu menahan berat butiran es tersebut, es mulai turun ke permukaan.
Jika suhu permukaan cukup dingin butiran es ini tidok mencair dan jatuh sebagai hujan es
Tanda-tanda akan terjadinya hujan es :
1. Satu hari sebelumnnya, udara pada malam hingga pagi hari terasa panas dan gerah karena radiasi matahari cukup kuat.
2. Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih bertumpuk-tumpuk)
3. Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam yang dikenal dengan awan Cumulonimbus (Cb)
4. Terasa ada sentuhan udara dingin di seitar kita.
5. Dahan atau ranting pohon bergoyang cepat.
6. Hujan deras datang secara tiba-tiba
dapat disertai angin kencang. (atoe)
Editor Restu