WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Baru-baru ini, mantan tawanan Hamas, seorang warga Israel bernama Noa Argamani (26) mengatakan kesaksiannya bahwa Hamas tak pernah menyiksanya selama di tawanan seperti yang dituduhkan oleh Israel.
Ramai diberitakan sejumlah media, Noa Argamani yang dibebaskan Hamas pada Juni lalu telah mengeluarkan pernyataan melalui Instagram pribadinya pada hari Jumat untuk membantah pemberitaan media Israel.
Noa mengatakan media-media Israel salah mengutip kesaksiannya pada pertemuan G7 di Tokyo, Jepang pada hari Rabu lalu.
Berbagai media, terutama di Israel, telah melaporkan bahwa Argamani mengatakan rambutnya dipotong oleh Hamas dan sekujur tubuhnya dipukuli.
Dalam pernyataannya, Argamani mengklarifikasi bahwa ia mengatakan mengalami “luka” di sekujur kepalanya dan bahwa ia “terluka” di seluruh tubuhnya.
Dia lebih lanjut menekankan bahwa rambutnya tidak dipotong, tidak dipukuli dan luka-lukanya berasal dari sebuah bangunan yang runtuh menimpanya setelah dibom oleh Angkatan Udara Israel, dilansir dari Middle East Eye, Sabtu (24/8/2024).
Melalui unggahan insta story-nya pada Jumat (23/8/2024) kemarin, ia menegaskan bahwa sebagai korban serangan Israel 7 Oktober 2023, dia tak mau lagi dijadikan “korban” oleh media Israel.
Menanggapi hal ini, Presiden Israel, Isaac Herzog melalui Instagram pribadinya membantah pernyataan Noa tersebut.
Herzog mengatakan bahwa Noa Argamani ditawan bersama pacarnya di festival musik Nova pada tanggal 7 Oktober 2023.
Ia juga menampilkan sebuah video viral yang menunjukkan Noa sedang diculik keluar dari Israel dengan mengendarai sepeda motor.