Hikmah di Balik Peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad

    Peristiwa perang badar, perang uhud, perang mu’tah, dan perang-perang lainnya adalah fakta sejarah bahwa perjuangan dakwah Nabi periode Madinah penuh tantangan dan berliku.

    Teguh memegang prinsip dan menyampaikan kebenaran

    Hal itu yang diajarkan Nabi Muhammad sepulang Isra’ Mi’raj. Saat pagi setelah malam Isra’ Mi’raj, Nabi mengabarkan peristiwa yang baru dialaminya ke penduduk Makkah.

    Praktis, banyak orang yang tidak percaya dengan kabar yang dinilai tidak masuk akal itu.

    Hal ini menunjukkan bahwa kebenaran harus tetap disampaikan, meskipun banyak mendapat penolakan.

    Meski begitu, Nabi tetap menyampaikan kabar peristiwa Isra’ Mi’raj yang dialaminya dengan terus terang sekalipun harus dibalas dengan cacian dan ejekan dari orang-orang musyrik.

    Nabi Muhammad pernah bersabda, “Katakanlah kebenaran walau pahit.”

    Menerima pendapat orang lain

    Peristiwa Isra’ Mi’raj mengajarkan bahwa umat Islam wajib menerima pendapat, ajaran, dan masukan dari seseorang dengan tidak melihat dari tua-mudanya usia, tinggi rendah pangkat/jabatannya, atau tinggi rendahnya pendidikan formal.

    Tetapi dengan catatan, pendapat atau masukan itu adalah kebenaran dan mengandung keteladanan.

    Saat peristiwa Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad menjadi imam shalat bagi nabi-nabi terdahulu.

    Ini bukti bahwa mereka tunduk dan mengikuti risalah Nabi Muhammad.

    Melihat keistimewaan Masjidil Aqsa

    Dalam perjalanan Isra’, Masjidil Aqsa yang berada di Palestina itu menjadi tempat tujuan Nabi, sebelum akhirnya Mi’raj atau naik ke Sidratul Muntaha.

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI