WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin menggelar workshop sosialisasi dan advokasi program surveilans.
Workshop ini melibatkan lintas sektor, Fasyankes, tokoh masyarakat, tokoh agama dan organisasi kepemudaan Kota Banjarmasin, Rabu (15/11/2023).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasinm dr Tabiun Huda, mengatakan Sistem Kewaspadaan Dini KLB (SKD-KLB) merupakan kewaspadaan terhadap penyakit berpotensi KLB.
“Juga faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan menerapkan teknologi surveilans epidemiologi dan dimanfaatkan untuk meningkatkan sikap tanggap kesiapsiagaan, upaya-upaya pencegahan dan tindakan penanggulangan kejadian luar biasa,” paparnya.
Baca juga: Bawaslu Akan Panggil Panitia Deklarasi Prabowo-Gibran
Sementara itu, ekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman SH MM, saat membuka workshop mengatakan tersedianya data dan informasi kesehatan bersumber dari masyarakat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program dan peningkatan kewaspadaan serta respon KLB yang cepat dan tepat oleh pemegang kebijakan.
“Meningkatnya derajat kesehatan di masyarakat melalui peran Kelurahan Siaga dengan semua RW Siaga untuk menangani permasalahan kesehatan,” ujarnya.
Kemudian, lanjut Sekdako, dapat segera teratasi setiap kasus penyakit yang berpotensi wabah/KLB dengan meningkatkan kewaspadaan dini di masing-masing RS Siaga.
“Dapat meningkatkan PHBS dalam setiap tatanan rumah tangga,” imbuhnya.
“Juga kasus penyakit, kematian ibu hamil dan melahirkan serta balita dapat dikendalikan,” kata Sekdako Ikhsan Budiman. (ernawati)