Texas Chicken Resmi Tutup di Indonesia, Pandapatan Rp1,78 M Kerugian Rp4,04 M

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Restoran cepat saji Texas Chicken menutup seluruh gerainya di Indonesia.

    Hal itu disampaikan PT Cipta Selera Murni Tbk. (CSMI) dalam mengumumkan bahwa per tanggal 14 Maret 2023 perseroan memutuskan untuk mengakhiri Kerjasama dengan Cajun Global LLC dan melaporkan telah menutup seluruh restoran yang dioperasikan.

    Artinya, operasional restoran Texas Chicken di Indonesia resmi berakhir seiring dengan pemutusan kerja sama waralaba antara perseroan dan Cajun Global LLC. Cipta Selera Murni.

    Mengutip laporan keuangan CSMI per 30 Juni 2023, pembatalan kerja sama waralaba tersebut memuat syarat yang mewajibkan CSMI untuk menutup seluruh operasional restoran Texas Chicken di Indonesia.

    Selain itu, CSMI juga diminta untuk menurunkan logo Texas Chicken yang ada di setiap restoran. Cajun lantas akan menghapus semua tagihan yang mencakup royalti, biaya pemasaran internasional dan tagihan lainnya yang mencapai US$ 361.587.

    Selain itu penutupan Texas Chicken juga terungkap dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang disampaikan PT CSMI melalui Surat No S-02466?BEI.PP2/03-2023 tentang update kondisi perseroan per 14 Agustus 2023.

    Direktur CSMI Radino Miharjo menjelaskan perseroan memutuskan kerja sama dengan Cajun Global LLC per 14 Maret 2023. Proses penutupan gerai dilakukan sejak 28 Februari 2023 dimana perseroan tidak lagi bisa menggunakan brand Texas Chicken.

    “Saat ini semua restoran telah di tutup dan perseroan telah menyelesaikan semua penutupan restoran sesuai persertujuan dari pengelola mal,”‘ ujar Radino dalam surat tersebut, dikutip Jumat (18/8/2023).

    Terkait pembatalan perjanjian waralaba ini, Cajun (prinsipal) memberikan keringanan kepada perseroan berupa penghapusan utang royalti dan initial fee.

    Perseroan sendiri mengalami kesulitan keuangan sejak pandemi covid-19 sehingga terdapat penurunan omset atau pendapatan hingga akhir 2021, bahkan pada 2022 perseroan tidak dapat melaksanakan perencanaan seperti pembukaan restoran baru.

    “Perseroan juga telah mencoba untuk menyajikan menu-menu baru yaitu menu International, namun demikian tidak dapat meningkatkan penjualan karena masih dalam kondisi pandemi,” ujarnya.

    Terkait kinerja keuangan saat ini, perseroan masih membukukan pendapatan sebesar Rp1,78 miliar, tetapi menderita kerugian mencapai Rp4,04 miliar.

    Pada semester II 2023, perseroan sudah mendiskusikan dengan pemegang saham terkait rencana penggunaan aset-aset yang dimiliki perseroan saat ini dan berharap dapat memulai usaha baru dalam tahun ini.

    “Perseroan akan menyampaikan kepada Otoritas jika usaha baru sudah dijalankan. Perseroan akan berusaha untuk membayar annual listing fee (ALF) dan membuka bisnis baru,” ujarnya.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    editor : didik tm

    Baca Juga :   Mendag Pantau Sembako Jelang Nataru, ini Hasilnya

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI