WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Menurut Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Kiai Cholil Nafis mengingatkan para tokoh agama (Kiai) berhati-hati di tahun politik banyak didatangi oleh tokoh-tokoh politik untuk meminta restu dan juga dukungan.
“Di musim kampanye seperti saat ini, kiai-kiai, ustad-ustad banyak yang kedatangan tamu, minimal Caleg (Calon Legislatif),” ujar Kiai Cholil Nafis pada agenda silaturahim dan halaqoh dakwah bersam MUI Jakarta Pusat dikutip Rabu, (21/06/23).
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, jelang momentum pemilihan presiden dan wakil presiden masyarakat Indonesia akan terpecah menjadi beberapa kelompok.
Kiai Cholil Nafis meminta agar para tokoh agama tidak ikut hanyut dalam mengkampanyekan tokoh-tokoh politik saat berdakwah di dalam masjid.
Menurutnya, selain menjadi tempat ibadah bagi umat muslim, masjid juga sebagai sentral dakwah yang menyebarakan ajaran-ajaran islam. Maka, melakukan kampanye di dalam masjid bukanlah hal yang dibenarkan, karena dapat menimbulkan perpecahan antar jamaah.
Baca Juga
Breaking News Kebakaran Rumah Dinas SMPN 4 Banjarbaru
Dalam hal ini, peran takmir masjid sangat diperlukan, karena takmir masjid lah yang menentukan siapa saja yang akan mengisi cermah atau berdakwah di masjid tersebut. Kiai Cholil Nafis juga menegaskan agar takmir masjid lebih teliti saat mengundang tokoh agama agar tidak terjadi dakwah-dakwah yang disusupi oleh aksi kampanye.
“Maka, tidak perlu mengundang orang-orang yang mau kampanye di dalam masjid. Kalau besok ada yang kampanye untuk memilih salah satu calon baik presiden ataupun legislatif, besoknya nggak usah diundang lagi. Kalau sekiranya menimbulkan masalah, langsung dibisikin (pak, sudah berhenti saja pak, kita ganti sholawatan),” kata Kiai Cholil.