WARTABANJAR.COM, GEORGETOWN – Kebakaran asrama sekolah di Guyana terjadi pada Minggu (21/5/2023). Akibat insiden itu, sedikitnya 20 orang dilaporkan tewas dan beberapa orang lainnya terluka.
Pemerintah Guyana menyampaikan, korban tewas telah meningkat menjadi 20 orang dan beberapa orang terluka dalam kebakaran di Sekolah Menengah Mahdia yang berada di Guyana tengah.
“Ini bencana besar. Mengerikan, menyakitkan,” kata Presiden Guyana Irfaan Ali pada Minggu malam.
“Kami telah kehilangan banyak jiwa-jiwa mulia dalam api itu. Kami meminta agar doa kami terus menyertai anak-anak ini, keluarga mereka, dan masyarakat,” tutur Irfaan Ali, dikutip dari AFP.
BACA JUGA: BPBD Kalsel Telusuri Titik Api Usai Kebakaran Lahan di Banjarbaru
Ali mengaku telah telah memerintahkan pengaturan dibuat di dua RS utama ibu kota Georgetown, sehingga setiap anak yang membutuhkan perhatian diberikan kesempatan terbaik untuk mendapatkannya.
Pesawat swasta dan pesawat milik militer Guyana dilaporkan telah dikirim ke Mahdia, yang terletak sekitar 200 kilometer (124 mil) selatan Georgetown, ketika wilayah tersebut dilanda hujan lebat.
“Lima pesawat telah lepas landas ke Mahdia untuk mendukung pejabat kesehatan regional dengan pasokan medis dan medivac tambahan. Saat ini, tujuh anak sedang dipersiapkan untuk dievakuasi ke Georgetown,” kata Pernyataan Pemerintah Guyana.
Seorang jurnalis AFP melaporkan, setidaknya satu pesawat dengan tiga pengungsi telah tiba di Georgetowns.
Pemerintah Guyana memastikan para pejabat sangat mendukung upaya di bandara Ogle di ibu kota Georgetowns untuk menerima pasien kritis dan mengoordinasikan rencana tindakan darurat.
“Rencana tindakan darurat medis skala penuh telah diluncurkan,” tambahnya.
Natasha Singh-Lewis, seorang anggota parlemen oposisi, menyerukan penyelidikan atas penyebab kebakaran asrama sekolag Guyana.
BACA JUGA: Kebakaran Lahan Terjadi di Dekat Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru
“Kita perlu memahami bagaimana insiden yang paling mengerikan dan mematikan ini terjadi dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mencegah agar tragedi semacam itu tidak terjadi lagi,” katanya.
Guyana adalah negara kecil berbahasa Inggris yang memiliki penduduk 800.000 orang.
Negara ini adalah bekas jajahan Belanda dan Inggris yang baru-baru ini diketahui memiliki cadangan minyak per kapita terbesar di dunia.
Di antara negara-negara termiskin di Amerika Selatan, diharapkan penemuan ini akan membantu memacu perkembangan pesat.
Negara ini menawarkan persentase tutupan hutan tertinggi kedua di dunia.(wartabanjar.com/berbagai sumber)
editor : didik tm
20 Orang Tewas saat Kebakaran Asrama Sekolah, Presiden Guyana: Mengerikan dan Menyakitkan
Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com