WARTABANJAR.COM, JAKARTA- Belum lama ini beredar hasil survei menyatakan bahwa Lion Air dan Wings Air masuk urutan teratas 10 penerbangan terburuk di dunia.
Hasil survei itu dirilis oleh layanan perjalanan Bounce.
Pengamat penerbangan kemudian mempertanyakan hasil survei tersebut.
Dalam surveinya, Bounce menyebut dua maskapai asal Indonesia itu masuk peringkat pertama dan kedua terburuk di dunia dalam The 2022 Airline Index.
Pengamat Penerbangan, Alvin Lie mengaku belum pernah mendengar nama Bounce sebelumnya.
Ia mempertanyakan metodologi yang digunakan oleh Bounce dalam melakukan survei tersebut.
“Pemeringkatan mereka akuntabilitas metodologinya patut dipertanyakan. (Mereka) menggunakan data dari OAG.com & Skytrax.com. Tidak dijelaskan cara pengolahannya. Tidak jelas juga kualitas sampelnya,” kata Alvin, Senin (14/11/2022).
Selain itu, menurutnya, indikator penilaian yang digunakan oleh Bounce juga tidak merata karena salah satu penilaiannya adalah layanan makanan penerbangan ini.
“Lion dan Wings tidak pernah menyajikan layanan makan. Jadi, aneh jika dinilai buruk pelayanan makannya,” terangnya.
Hal senada disampaikan Pengamat Penerbangan lainnya, Gerry Soejatman.
Bahkan, ia meragukan hasil survei yang dilakukan Bounce karena awalnya Bounce adalah layanan daring untuk penitipan atau penyimpanan bagasi, bukan perusahaan yang mengkaji airline-nya dianggap tinggi oleh industri penerbangan.
“Bounce ini scoring system-nya saya lihat memang tidak favourable bagi LCC (low cost carrier atau penerbangan biaya murah). Ya dalam rating-rating yang tidak terlalu besar reputasinya, kita harus lihat metodologinya yang digunakan,” kata Gerry.
Berdasarkan hasil survei tersebut, hanya Thai Air Asia yang memiliki skor tinggi, sedangkan LCC lainnya dinilai rendah.