Terjadi Hari Ini, Tengah Hari Akan Lebih Cepat, Begini Penjelasan BRIN

    “Orbit Bumi yang lonjong membuat Bumi di satu waktu berada pada titik terdekat dari Matahari, disebut juga perihelion, dan di waktu lain berada pada titik terjauh dari Matahari, disebut juga aphelion,” terang Andi.

    Saat Bumi menjauhi titik perihelion menuju aphelion atau pada Januari-Juli, Matahari akan berkulminasi lebih lambat.

    Sedangkan, saat Bumi menjauhi titik aphelion menuju perihelion atau pada Juli-Januari, Matahari akan berkulminasi lebih cepat.

    “Kombinasi dari kedua faktor inilah yang membuat Matahari akan berkulminasi lebih cepat pada September-Desember dengan puncaknya pada 3 November,” kata Andi.

    Menurut Andi, nilai perata waktu tengah hari pada 3 November adalah +16 menit 27 detik. Untuk itu, guna menentukan kapan tengah hari dalam waktu lokal, bisa menggunakan rumus: Tengah Hari = 12 + Zona Waktu – Perata Waktu – Bujur/15 Contoh: Bandung (Bujur = 107°36’) Tengah Hari = 12.00 + 7.00 – (+00.16.27) – (107°36’/15°) = 11.33.09 WIB.

    Dampak tengah hari lebih awal Andi menjelaskan, dampak tengah hari lebih awal akan menyebabkan waktu terbit Matahari jadi lebih cepat.

    Bagi muslim di wilayah selatan Indonesia, waktu shalat shalat subuh dan duha saat ketinggian matahari mencapai +4,5 derajat atau sepenggalah, lebih cepat dibandingkan hari-hari lainnya.

    “Terutama bagi wilayah selatan Indonesia seperti Jawa dan Nusa Tenggara,” ujar Andi.

    Sebab, lanjutnya, durasi malam hari makin lebih kecil jika dibandingkan durasi siang di belahan selatan, ditambah tengah hari menjadi lebih maju.

    Di sisi lain, bagi wilayah utara Indonesia, tengah hari lebih awal akan menyebabkan waktu terbenam Matahari (maghrib) maupun waktu isya lebih cepat daripada hari-hari lainnya.

    Baca Juga :   Katanya Efisiensi, Retreat Kepala Daerah di AKMIL Magelang Ternyata Habiskan Rp13 Miliar

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI