Naik Dua Hari Beruntun, Penutupan Selasa Emas Jatuh 4,4 Dolar AS

    Data ekonomi positif yang dirilis pada Selasa (8/6/2021) juga meredam emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa defisit perdagangan AS turun 8,2 persen menjadi 68,9 miliar dolar AS pada April, lebih baik dari perkiraan dan lebih kecil dari defisit 75 miliar dolar yang dilaporkan pada Maret.

    Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa pemberi kerja menciptakan rekor lowongan pekerjaan sebesar 9,3 juta pada April, jauh melebihi jumlah perekrutan, yang stabil di 6,1 juta.

    Analis pasar percaya kekuatan di pasar tenaga kerja dapat mendorong Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga lebih cepat daripada yang diperkirakan, karena kebutuhan untuk memenuhi misinya meningkatkan pasar kerja akan terpenuhi.

    Investor juga menunggu indeks harga konsumen AS yang dijadwalkan akan dirilis pada Kamis (10/6/2021).

    Analis mencatat bahwa data indeks harga konsumen dapat memicu kekhawatiran bahwa Fed akan memulai langkah untuk mengurangi kebijakan moneternya terbuka lebar, mendorong harga emas lebih rendah.

    Menteri Keuangan AS Janet Yellen juga menyatakan bahwa lingkungan suku bunga yang sedikit lebih tinggi “sebenarnya akan menjadi nilai tambah bagi sudut pandang masyarakat dan sudut pandang The Fed.”

    Tetapi Streible mengatakan bahwa dalam jangka panjang kebijakan Fed lebih mungkin dibentuk oleh keadaan pasar kerja AS dan pemulihannya.

    Namun, Societe Generale mengatakan harga emas bisa mencapai 2.000 dolar AS pada akhir tahun 2021.

    “Tema reflasi terus memasukkan emas dan itu tetap menjadi salah satu faktor yang membuat kami mempertahankan pandangan kami secara umum positif untuk 2021,” kata bank itu dalam sebuah catatan.

    Baca Juga :   PLN Berhasil Jalin Lima Kerja Sama Internasional di COP29 Azerbaijan

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI