WARTABANJAR.COM, DUBAI-Umat Islam di dunia sekarang sedang melakukan puasa wajib Ramadhan 1442 Hijriah.
Pelaksanaannya di berbagai belahan bumi tentunya memiliki banyak perbedaan.
Misalnya adalah tradisi berbuka puasa, jika kebanyakan negara menandai waktu berbuka dengan berkumandangnya azan, maka di Uni Emirat Arab (UEA) tak hanya dengan azan tetapi juga letusan meriam.
Jika meriam diletuskan, itu berarti waktu salat magrib dan berbuka puasa telah tiba, saatnya makan aneka hidangan berbuka yang disajikan bersama teman atau keluarga sebelum salat.
Tak boleh sembarangan, ada petugas khusus yang meletuskan meriam-meriam tersebut, yaitu pasukan polisi di tempat-tempat umum dan tentunya boleh disaksikan oleh warga.
Tradisi itu masih berlangsung hingga sekarang.
Media online UEA, Gulf News, Rabu (14/4/2021) merilis beberapa foto peletusan meriam tersebut di berbagai wilayah di UEA di Ramadhan tahun ini, hasil jepretan fotografernya.
Di antaranya adalah peletusan meriam di beberapa tempat di Dubai seperti Burj Park, Atlantis Hotel on Palm Jumeirah, Al Majaz Waterfront di Kota Sharjah dan Shaikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi.
Gulf News menuliskan tradisi ini dimulai di Kota Sharjah pada 1930 silam lalu diikuti oleh Dubai dan daerah-daerah lainnya di negara itu.
Meriam Ramadhan yang mengesankan di Dubai dibuat pada tahun 1945 di Inggris.
Sejak itu pula meriam tersebut digunakan untuk mengumumkan waktu salat dan buka puasa selama bulan suci Ramadhan di Dubai selama beberapa dekade.
Jangkauan suaranya 170 desibel dan dapat didengar hingga 10 kilometer.