WARTABANJAR.COM, BANJARBARU – Akibat pandemi, pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi. Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA menegaskan, pemulihan ekonomi di masa pandemi adalah kemampuan mengendalikan pandemi Covid 19 itu sendiri.
Diungkapkannya saat membuka Rapat Koordinasi Investasi dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Hotel Novotel Banjarbaru, Rabu (7/4/2021). Rapat koordinasi dalam rangka perencanaan strategis dan penyusunan rencana kerja tahun 2022.
Lebih lanjut Safrizal mengatakan, dalam membangun ekonomi menuju skala ekonomi yang kompetitif, maka pendekatannya adalah kolaboratif, kerjasama, fokus terhadap apa yang akan dibangun maupun yang akan dipromosikan.
Masing-masing kabupaten kota di Kalsel lebih mengedepankan pendekatan ekonomi kolaboratif. Dengan demikian, diharapkan dapat fokus dalam melakukan branding terhadap produk unggulan daerahnya.
“Menurut saya tak perlu masing-masing daerah menonjolkan produk masing-masing, namun akhirnya economic skillnya tak dapat,” imbuhnya.
Tetapi menurutnya, kedepankan ekonomi kolaboratif, dimana ada satu atau beberapa produk ekonomi yang dapat ditonjolkan dan punya daya ungkit bagi ekonomi daerah.
Dia mencontohkan, misalnya Kalsel ingin dikenal sebagai penghasil tepung tapioka terbesar di Indonesia, maka seluruh kabupaten kota di Kalimantan Selatan harus bisa berkolaborasi fokus pada tepung tapioka tersebut. Menyediakan lahan untuk menanam bahan baku tepung tapioka yaitu singkong yang berkualitas.
Kepala DPMPTSP Kalsel, Nafarin MP mengatakan, Rakor ini digelar dalam rangka koordinasi antar pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota supaya ada kesinambungan program kegiatan dan terpadu.