Oleh : Ustadz Muhammad Rijal Fathoni, S Pd I
Ada sebuah doa yang sering kita dengar bahkan sering kita baca, doa tersebut berbunyi :
“ Rabbana taqobbal minna innaka antas sami’ul ‘alim watub ‘alaina innaka antat tawwabur rahim “
Yang Artinya : Wahai tuhan kami terimalah amal ibadah kami, sesungguhnya Engkau maha mendengar lagi maha mengetahui, dan terimalah taubat kami, sesunnguhnya Engkaulah yang maha penerima taubat lagi maha penyanyang. ( Q.S. Al Baqarah 127-128 )
Ini merupakan doa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail setelah selesai menunaikan Perintah Allah membangun Ka’bah, mereka memohon kepada Allah agar Ibadahnya tersebut diterima, dan memohon di ampuni dan dimaafkan atas segala kekurangan dan kesalahan dalam pelaksanaan Ibadah tersebut.
Begitu juga Nabi kita Muhammad Saw. Sering kali membaca ini doa, artinya Nabi kita mengajarkan kepada kita agar kiranya setelah selesai menunaikan amal ibadah hendaklah kita membaca doa tersebut agar kiranya Allah menerima amal ibadah kita, dan mengampuni serta memaafkan segala kekurangan dalam pelaksanaan Ibadah yang kita laksanakan itu.
Sayyidina Ali Karamallahu wajhah pernah berkata : “Jangan pikirkan amal ibadah yang sedikit, tapi pikirkanlah apakah amal ibadah kita diterima.”
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang yang beriman kepada Allah tentulah dia tidak terlepas dari melaksanakan ibadah kepada Allah, seperti Salat, puasa, zakat, shodaqah, ibadah haji, umroh, membaca Alqur’an, berzikir, bersholawat kepada Baginda Nabi, dan ibadah ketaatan lainnya.