WARTABANJAR.COM, TARAKAN – Pesawat ATR72-600 Callsign 9M-SRX rute Bandara Kota Kinabalu, Malaysia tujuan Bandara Sepinggan Balikpapan dengan jumlah POB 40 orang (5 Crew dan 35 Penumpang) hilang kontak.
Kecelakaan pesawat ini diinformasikan dari AirNav/ATC Makassar dan diteruskan AirNav/ATC Tarakan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Tarakan pada pukul 10.12 Wita, Rabu (8/12).
Kronologi kejadian, pesawat ATR72-600 berangkat dari Bandara Kota Kinabalu sekitar pukul 09.10 Wita dengan estimasi tiba di Bandara Sepinggan Balikpapan pukul 11.10 Wita.
Pada pukul 09.55 Wita diketahui pesawat berada di atas Tawau, menginformasikan kepada ATC Kota Kinabalu dan ATC Tawau bahwa cuaca sangat buruk sehingga pesawat memutuskan untuk melakukan heading sejauh 130° dan menurunkan ketinggian dari 15.000 ke 11.000 Feet.
Pada pukul 10.00 Wita, ATC Kota Kinabalu menerima informasi dari pilot ATR72-600 bahwa pesawat mengalami kerusakan mesin dan akan melakukan pendaratan darurat di Tawau.
Akan tetapi ketika ATC Kota Kinabalu dan ATC Tawau melakukan komunikasi dengan Pilot ATR72-600, pesawat tersebut telah hilang dari radar sehingga di putuskan bahwa ATR72-600 lost contact pada koordinat 03°53′.21″N 118°35’24.”E.
Pada Pukul 10.02 Wita RCC Kota Kinabalu mengaktifkan detresfa untuk pesawat ATR72-600 Call Sign 9M-SRX dan disaat bersamaan ATC Kota Kinabalu mengirimkan informasi tersebut kepada ATC Ujung Pandang Makassar bahwa 9M-SRX lost contact.
Dari informasi yang kemudian diteruskan ke ATC Tarakan, Kantor SAR Tarakan mengerahkan sebanyak 24 personelnya untuk melakukan operasi SAR dengan berkoordinasi dengan seluruh potensi yang ada di Provinsi Kaltara dan potensi di Malaysia.