Jumat Sempat Melonjak Tajam, Penutupan Senin Emas Jatuh 4,7 Dolar


    WARTABANJAR.COM, CHICAGO- Emas melemah pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) tertekan oleh dolar yang lebih kuat ketika para investor bersikap hati-hati menantikan data inflasi AS yang dapat mempengaruhi alur waktu Federal Reserve untuk mengurangi pembelian obligasinya.

    Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, jatuh 4,7 dolar AS atau 0,26 persen menjadi ditutup pada 1.805,90 dolar AS per ounce.

    Akhir pekan lalu, Jumat (9/7/2021), emas berjangka melonjak 10,40 dolar AS atau 0,58 persen menjadi 1.810,60 dolar AS.

    Emas berjangka turun 1,9 dolar AS atau 0,11 persen menjadi 1.800,20 dolar AS pada Kamis (8/7/2021), setelah bertambah 7,90 dolar AS atau 0,44 persen menjadi 1.802,10 dolar AS pada Rabu (7/7/2021) dan menguat 10,90 dolar AS atau 0,61 persen menjadi 1.794,20 dolar AS pada Selasa (6/7/2021).

    Emas juga berada di bawah tekanan jual setelah membukukan kinerja terbaiknya dalam tujuh minggu, menurut analis pasar.

    Emas terangkat 1,53 persen sepanjang minggu lalu, kenaikan mingguan ketiga berturut-turut dan kenaikan paling tajam sejak pekan yang berakhir 21 Mei.

    Baca juga: Harga terus naik, ini cara mudah investasi emas bagi pemula

    Laporan indeks harga konsumen (IHK) AS yang diawasi secara ketat akan dirilis pada Selasa waktu setempat. Sementara itu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell dijadwalkan akan bersaksi di depan Kongres pada Rabu (14/7/2021) dan Kamis (15/7/2021).

    “Kami hampir berada di lingkungan ini di mana kabar baik adalah kabar buruk dan kabar buruk adalah kabar baik,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, merujuk pada data IHK dan dampaknya terhadap kebijakan Fed.

    Baca Juga :   Polda Kalsel Sidak Distributor Kedua Minyakita di 3 Lokasi di Banjarmasin

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI