WARTABANJAR.COM – Pemerintah Provinsi Bali telah mengeluarkan Surat Edaran yang isinya melarang digelarnya pesta malam Tahun Baru baik di ruangan maupun di luar ruangan.
Surat Edaran itu dibacakan Gubernur Bali, I Wayan Koster, Selasa (15/12/2020), dan mulai berlaku 18 Desember 2020.
Sontak SE ini membuat masyarakat, khususnya wisatawan, yang berencana berlibur dan melewati pergantian tahun di Pulau Dewata itu panik.
Pasalnya, sebagian besar sudah memboking tiket pesawat dan hotel jauh-jauh hari.
Belum lagi aturan mengharuskan swab test bagi mereka yang ke Bali menggunakan pesawat, makin membuat warga bertanya-tanya.
“Gw udh beli tiket tgl 27, udh booking hotel jg sampai tgl 2, H-2 itu tgl 25 pak, semua lab libur yg tersedia cuma RS dan RS minimal 3 hr baru keluar hasil.. dan 6 orng swab test = 5jt pak, dan hotel g bs refund lg, kalau buat kebijakan tolong pake otak bs gk sih pak ? Mendadak banget ?” tulis
akun @lieyandi.salim dalam kolom komentar di akun Instagram Pemprov Bali.
Warganet dengan akun @botenk99 mempertanyakan kewajiban swab test bagi penumpang pesawat ke Bali.
“Selamat siang pak sehubungan dengan surat edaran untuk wajib swab test jika ke bali dgn pesawat ada yang ingin sy tanyakan
Apakah H-2 itu hasil test nya atau melakukan test nya ?
Pesawat saya hari senin – kalau H-2 itu hr sabtu – terkendala di hari minggu hasil belum tentu keluar pak
Mohon pencerahan nya trims,” ujarnya.
Akun @dianahsnddn jugta mempertanyakan kebijakan SE Gubernur Bali itu, kenapa tidak diumumkan di awal-awal.