Bisa Tambah Runyam, PBB Serukan Penghentian Pertikaian di Suriah

     

    WARTABANJAR.COM, ALEPPO – Ketegangan di dalam negeri Suriah memunculkan kekhawatiran tersendiri bagi para pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres menyerukan penghentian segera pertikaian di tengah eskalasi kekerasan yang terjadi baru-baru ini di Suriah, demikian disampaikan Juru Bicara (Jubir) Sekjen PBB Stephane Dujarric pada Senin (2/12).

    Guterres khawatir dengan eskalasi kekerasan yang terjadi baru-baru ini di wilayah Suriah barat laut, ungkap Dujarric dalam sebuah konferensi pers harian.

    Baca juga:Perang Suriah Pecah Lagi, Tentara Pemerintah Mundur dari Allepo

    Sekjen PBB tersebut menyerukan penghentian segera pertikaian, mengingatkan semua pihak akan kewajiban mereka di bawah hukum internasional, termasuk hukum humaniter, dan mendesak untuk segera kembali ke proses politik yang difasilitasi oleh PBB sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2254 Tahun 2015.

    Pernyataan Guterres itu dilontarkan setelah Hayat Tahrir al-Sham, sebuah grup yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Dewan Keamanan PBB, dan faksi-faksi oposisi sekutunya melancarkan serangan pemberontak besar-besaran pekan lalu di Aleppo, Suriah barat laut, mengubah garis depan yang berada dalam kondisi statis sejak 2020.

    Menurut Dujarric, ada beberapa laporan mengenai kematian warga sipil, pengungsian puluhan ribu orang, kerusakan infrastruktur sipil serta gangguan pada layanan-layanan penting dan bantuan kemanusiaan.

    Guterres menyerukan kepada semua pihak untuk melindungi warga sipil dan objek-objek sipil, termasuk dengan mengizinkan jalur yang aman bagi warga sipil untuk mengungsi dari pertikaian.

    Baca Juga :   Disertir Polisi Aske Mabel Dibekuk Satgas Damai Cartenz, Begini Tanggapan Tokoh Masyarakat Yalimo Papua

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI