WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Bersih-bersih terhadap oknum di sejumlah kementerian masih terus terdengar di periode pejabat saat ini. Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menonaktifkan 11 pejabat di Kementerian Pertanian (Kementan) terkait kasus pengadaan pupuk palsu.
Hal ini merupakan tindak lanjut Kementan terkait pemberantasan korupsi dan mafia pada sektor pertanian.
“Ada pegawai Kementerian Pertanian yang memproses semua lelang ini. Kami mohon maaf kami nonaktifkan 11 orang mulai hari ini. Kami sudah minta suratnya dikeluarkan nonaktif 11 orang,” ujarnya dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (26/11).
Baca juga:Mentan Tinjau Penanaman Padi di Merauke: Ini Harapan Masa Depan Indonesia!
Mentan Amran mengatakan, Kementan memasukkan empat perusahaan swasta dalam daftar hitam (blacklist) karena memproduksi pupuk palsu. Selain itu, ada 23 perusahaan swasta yang memproduksi pupuk di bawah dari standar yang ditetapkan Kementan.
Keempat perusahaan pupuk itu pun kini dilaporkan ke penegak hukum, sedangkan kasus 23 perusahaan lainnya tengah didalami oleh Inspektorat Jenderal Kementan dan akan ditindak jika terbuki melakukan kesalahan.
Disampaikan Mentan Amran Sulaiman peran 11 pejabat Kementan, yaitu untuk memuluskan pengadaan pupuk palsu dan pupuk di bawah standar tersebut ke petani. Dari 11 pejabat yang telah dinonaktifkan, beberapa di antaranya merupakan direktur, eselon 2, dan 3. Namun, Amran tak memerinci identitas pejabat tersebut.
Saat ini, kata Amran, Kementan sedang mendalami keuntungan yang dikantongi oleh oknum 11 pejabat tersebut.
“Direktur, eselon 2, eselon 3 kemudian staf yang memproses pengadaan pupuk kami nonaktifkan dan juga ditindaklanjuti oleh Irjen (inspektur jenderal). Bila perlu kami kirim ke penegak hukum,” tegasnya.
Amran menceritakan, terungkapnya empat perusahaan yang memproduksi pupuk palsu dan 23 perusahaan yang membuat pupuk di bawah standar bermula dari laporan masyarakat. Kemudian, Kementan mengambil sampel dari pupuk perusahaan-perusahaan tersebut untuk diuji di laboratorium.
Baca juga:Mentan Amran Tiba di Banjarbaru Disambut Plh Gubernur Kalsel
Dikatakan Amran, proses tersebut berlangsung dua bulan. Mentan pun menegaskan dirinya akan bekerja keras untuk terus bersih-bersih di internal Kementan.
“Dalam mencapai swasembada (pangan) tentu banyak program-program yang kami jalankan atau pencegahan-pecahan, termasuk pencegahan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian,” imbuhnya.(pwk)
Editor: purwoko