WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Kondisi fundamental makro ekonomi Indonesia dinilai masih berada dalam kondisi yang baik, meski kurs rupiah tengah mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Pernyataan ini disampaikan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid di tengah kekhawatiran masyarakat terhadap fluktuasi kurs rupiah dan kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
“Kalau kita bicara fundamental (ekonomi) Indonesia, fundamental itu baik. Jadi kalau ditanya, Indonesia secara makroekonomi baik-baik saja. Tetapi memang kalau kita katakan, (ekonomi) dunia di luar Indonesia, banyak yang kita katakan tidak baik-baik saja,” kata Arsjad dikutip Wartabanjar.com di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (25/06/2024).
Diketahui, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa, ditutup meningkat 19 poin atau 0,12 persen menjadi Rp16.375 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.394 per dolar AS.
Baca juga: HUT Bhayangkara ke-78, Polda Kalteng Gelar Bedah Rumah
Menurut Arsjad, tantangan utama saat ini adalah bagaimana Indonesia bisa waspada. Selain itu diharapkan upaya yang bisa mengantisipasi agar dampak negatif dari kondisi global tidak masuk ke dalam negeri.
Ia menekankan pentingnya kerja sama antarpihak termasuk Bank Indonesia, pemerintah, dan sektor swasta.
Kerja sama ini diperlukan guna menjaga optimisme pasar dan memastikan bahwa ekonomi Indonesia tetap bisa bertahan dan berkembang kendati di bawah tekanan global.
Baca juga: KPU DKI Gelar Apel Kesiapan Diikuti Puluhan Ribu Pantarlih