WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Gerakan boikot produk yang dituding pro-Israel mulai masif usai Israel melakukan agresi militer ke Gaza dan Tepi Barat, Palestina, sejak awal Oktober 2023.
Dalam kurun dua bulan tersebut, sejumlah merk dagang asal Amerika Serikat (AS) menjadi sasaran boikot. Beberapa di antaranya seperti Unilever, Pizza Hut, KFC, Starbucks, dan Nestle.
kumparan merangkum pergerakan saham perusahaan-perusahaan yang dituding mendukung Israel tersebut dalam periode 2 Oktober-30 November 2023 atau ketika konflik berlangsung.
Harga saham Unilever (UNVR) turun 2% selama periode itu dengan harga terendah Rp 3.410 per lembar saham. Harga saham PT Sarimelati Kencana Tbk (Pizza Hut) dengan kode emiten PZZA turun 6% dengan harga terendah Rp 398 per lembar.
Baca juga: AS Desak Israel Longgarkan Izin Bantuan BBM ke Gaza
Berikutnya PT Fast Food Indonesia Tbk (KFC) dengan kode FAST turun 7% di harga terendah Rp 730 per lembar saham. Selanjutnya harga saham PT Map Boga Adiperkasa (MAPB) selaku pemegang lisensi Starbucks turun 10% dengan harga terendah Rp 1.800 per lembar saham.
Lalu harga saham PT Akasha Wira International Tbk (ADES) selaku pemegang lisensi Nestle Pure Life juga turun 7% dengan harga terendah Rp 8.725 per lembar saham. (berbagai sumber)
Editor: Erna Djedi