Lebih Seratusan Lumba-lumba di Amazon Mati Diduga Kepanasan

    WARTABANJAR.COM, SAO PAOLO – Lebih seratusan ikan lumba-lumba ditemukan mati di Amazon, Brasil.

    Diduga lumba-lumba itu mati akibat suhu air memanas, di mana tercatat mencapai rekor tertinggi hingga 38,8 derajat celsius.

    Menurut Institut Mamiraua, sebuah fasilitas penelitian yang didanai oleh Kementerian Ilmu Pengetahuan Brasil, lumba-lumba mati semuanya ditemukan di Danau Tefé selama tujuh hari terakhir.

    Lembaga tersebut mengatakan, tingginya jumlah kematian hewan mamalia itu merupakan hal yang tidak biasa.Mereka memperkirakan suhu danau yang mencapai rekor tertinggi serta kekeringan di Amazon mungkin menjadi penyebabnya.

    Baca juga: 591 Titik Panas Terdeteksi di Kalsel Per 2 Oktober, Terbanyak di Kabupaten Banjar

    Informasi ini kemungkinan akan menambah kekhawatiran para ilmuwan iklim atas dampak aktivitas manusia dan kekeringan ekstrem terhadap wilayah tersebut.

    “Masih terlalu dini untuk menentukan penyebab kejadian ekstrem ini, namun menurut para ahli kami, hal ini pasti terkait dengan periode kekeringan dan suhu tinggi di Danau Tefé, yang di beberapa titik suhunya melebihi 39 derajat Celsius (102 derajat Fahrenheit),” kata para peneliti. kata institut tersebut dalam komentar yang disampaikan kepada CNN Brasil.

    Sungai Amazon, sungai terbesar di dunia, saat ini sedang memasuki musim kemarau, dan beberapa spesimen fauna sungai juga menderita akibat suhu yang mencapai rekor tertinggi.

    Para peneliti dan aktivis mencoba menyelamatkan lumba-lumba yang masih hidup dengan memindahkan mereka dari laguna dan kolam di pinggiran sungai ke bagian utama sungai yang airnya lebih dingin.

    Baca Juga :   25 November Diperingati Hari Guru Nasional, Berikut Hari Guru di Seluruh Dunia

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI