WARTABANJAR.COM, MARTAPURA – Acara Baayun Maulid merupakan tradisi bernuansa islami masyarakat Banjar yang sudah turun temurun dilaksanakan ketika bulan Rabiul Awwal telah tiba. \
Para peserta yang mengikuti pun memiliki beragam latar belakang cerita yang menarik.
Seperti Rahmah, warga Martapura yang bertempat tinggal di Batuah Martapura.
Sejak tahun 2015 dan setiap tahunnya, Rahmah selalu mendaftarkan anak-anaknya untuk ikut acara Baayun Maulid.
“Ini pertama kali ikut di Kabupaten Banjar, biasanya saya ikut yang di Museum Lambung Mangkurat,” jelasnya kepada wartabanjar.com Selasa (26/9/2023) siang.
Baca juga: Ratusan Peserta Ikuti Baayun Maulid di Halaman Dekranasda Banjar
Rupanya, ada cerita menarik dibalik hal itu. Rahmah bercerita, semuanya berawal ketika dirinya sudah lama menginginkan buah hati namun tak kunjung terwujud.
“Lalu disarankan bernazar oleh tetangga. Nazarnya kalau punya anak, anak saya diikut sertakan baayun maulid,” ungkap Rahmah.
Tak sampai satu tahun, apa yang Rahmah inginkan terwujud. Akhirnya, Rahmah dikaruniai seorang anak yang sekarang usianya sudah menginjak 8 tahun.
“Jadi dari anak pertama yang lahir di 2015 sampai sekarang, saya selalu ikut baayun maulid,” ujar Rahmah lagi.
Di tahun ini, Rahmah membawa anak keduanya yang berusia 5 tahun dan seorang perempuan.
Tak hanya ikut di Kabupaten Banjar, Rahmah juga akan ikut serta di acara Baayun Maulid yang akan dilaksanakan 5 Oktober mendatang di Museum Lambung Mangkurat.
“Selain untuk memenuhi nazar, ini juga salah satu cara saya supaya anak-anak bisa mengenal dan belajar tradisi dan budaya Banjar,” tutupnya. (nurul octaviani)