WARTABANJAR.COM, JAKARTA- PT. Liga Indonesia Baru pada 10 Mei 2023 lalu menerbitkan surat pemberitahuan yang berisi perubahan format kompetisi Liga 1 2023-2024.
Hal ini kemudian menkadi perbincangan hangat para pelaku sepak bola Tanah Air.
Dalam surat tersebut, disebutkan perubahan format kompetisinya terbagi menjadi dua periode, yakni Seri Reguler dan Seri Championship.
Pada Seri Reguler, 18 klub akan bertanding dengan sistem double round robin (kandang-tandang) seperti musim-musim sebelumnya.
Penentuan juara liga akan ditentukan pada Championship Series yang diikuti empat tim teratas.
Perubahan besar ini mengundang dan pro dan kontra di antara para pelaku sepak bola nasional.
Di antaranya adalah Asisten Pelatih Arema FC, Putu Gede, Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso dan Pelatih Barito Putera, Rahmad Darmawan.
Putu Gede dan Aji Santoso mengaku setuju, sementara Rahmad Darmawan di tengah-tengah yaitu antara setuju dan tidak.
1. Putu Gede – Arema FC
Asisten pelatih Arema FC, Putu Gede, menjadi salah satu pihak yang mendukung penerapan format baru ini.
Format ini, katanya, lebih menguntungkan baik dari aspek bisnis maupun aspek kompetisi karena pemuncak klasemen pada paruh musim dan akhir musim belum tentu juara kompetisi.
Menurutnya, itulah poinnya.
“Dari segi sponsor dan siaran juga pasti ada nilai jualnya karena ada kualitasnya,” imbuhnya.
Selain lebih kompetitif, jumlah pertandingan juga akan semakin banyak sehingga bisa memberikan ruang bagi pelatih untuk membagi waktu merumput bagi para pemain termasuk memberikan kesempatan pemain muda.