WARTABANJAR.COM, TEL AVIVĀ – Gelombang aksi massa terjasi di Israel.
Puluhan ribu bergabung dalam protes yang dilakukan hari Sabtu, (22/4/2023) waktu setempat.
Warga berdemonstrasi menentang rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memperketat kontrol peraturan Mahkamah Agung, menjelang hari kemerdekaan Israel.
Dilansir Reuters, pada Minggu, (23/4/2023), diketahui, hari kemerdekaan Israel jatuh pada 25 April. Hari kemerdekaan ini menandai 75 tahun sejak berdirinyla negara Yahudi.
Rencana tersebut dihentikan sementara bulan lalu karena gelombang pemogokan dan demonstrasi massal.
Protes terbaru datang ketika orang Israel akan menandai hari kemerdekaan mereka, di mana sekaligus memperingati mereka yang tewas dalam perang Israel dan serangan teror.
“Ayah saya terbunuh dalam Perang Yom Kippur,” ucap fotografer berusia 53 tahun Miri Pinchuk kepada Reuters. “Dia memberikan hidupnya untuk negara ini, karena dia juga dibesarkan dengan keyakinan bahwa negara ini akan menjadi negara demokrasi.”
Diketahui, peraturan pengadilan terbaru ini ditakutkan dapat menimbulkan krisis domestik terbesar dalam sejarah Israel baru-baru ini.
Dari sisi pemerintah, mereka menuduh hakim dari golongan aktivis semakin merebut peran parlemen, dan mengatakan perombakan diperlukan untuk memulihkan keseimbangan antara peradilan dan politisi terpilih.
Para kritikus mengatakan hal ini akan menghilangkan keberimbangan pemeriksaan yang menopang negara demokratis dan menyerahkan kekuasaan yang tak terkendali kepada pemerintah.