Jembatan dan Jalan Rusak Akibat Banjir Picu Kelangkaan Gas LPG 3 Kilogram di Kalimantan Selatan

    WARTABANJAR.COM, KANDANGAN-Akibat banjir dan rusaknya infrastruktur menyebabkan kelangkaan gas LPG bersubsidi 3 kilogram.

    Harganya pun melambung di atas harga yang telah ditetapkan pemerintah.

    Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), H Syaifullah Tamliha, menyampaikan harapannya agar Pejabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Safrizal membantu penyelesaian infrastruktur jalan nasional, baik jembatan atau jalan yang putus.

    Ia mengatakan, ini sebagai bentuk mitigasi bencana atau upaya untuk mengurangi risiko bencana, juga program yang dilakukan melalui pembangunan secara fisik maupun peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana, termasuk menangani terjadinya kelangkaan LPG 3 kilogram karena distribusi yang terhambat.

    “Pemerintah sudah membuat regulasi pendistribusian LPG 3 kilogram ke Pertamina dengan kajian yang matang, dan juga tidak mungkin masyarakat langsung mengisi di Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE),” katanya, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (23/2/2021) kemarin.

    Hal ini karena dengan mengisi langsung ke SPPBE sangat berisiko, diketahui gas tersebut merupakan sesuatu yang mudah meledak.

    Disamping masalah sesungguhnya LPG 3 kilogram ini langka saat ini disebabkan terputusnya infrastruktur jalan dan jembatan diakibatkan banjir beberapa waktu lalu, sehingga distribusi dari Depot Mini Gas di Jembatan Barito ke SPPBE di Kabupaten atau Kota di Kalsel terpaksa lewat Landing Craft Tank (LCT) dengan rentang waktu yang lama.

    Mobil tangki pengangkut gas LPG tidak bisa melewati jalan Gubernur Syarkawi yang rusak parah dan belum berfungsinya Jembatan Kayu Tangi yang sedang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

    “Dan disatu sisi armada LCT yang mengangkut mobil gas Skidtank, juga harus menunggu air surut dan pasang di Muara Sungai Barito,” katanya.

    Sebagaimana diketahui, saat ini hampir merata di kabupaten dan kota di Kalsel masyarakatnya mengeluhkan kesulitan mendapatkan LPG bersubsidi 3 kilogram, serta harganya pun sudah melambung dari Harga Eceran Terendah (HET) yang telah ditetapkan pemerintah pusat.

    Dari pantauan di lapangan LPG 3 kilogram dijual dan beredar di eceran dari harga Rp 27 ribu hingga di atas Rp 30 ribu.

    Baca Juga :   Siap Amankan Pilkada Serentak 2024, Jelang Pencoblosan Polda Kalsel Gelar Deklarasi Damai

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI