OMC Selesai, BMKG Ungkap Fenomena Hujan Masih Turun di Kalsel Saat Musim Kemarau ‎

WARTABANJAR.COM, BANJARBARU –  Sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan, telah memasuki musim kemarau, namun hujan justru masih kerap mengguyur sejumlah daerah.

Padahal, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Kalsel telah berakhir sejak 22 Agustus 2025 lalu. ‎Lalu, mengapa hujan masih terjadi meski musim kemarau telah tiba?

‎Analis Iklim dari Stasiun Klimatologi Kelas I BMKG Kalimantan Selatan, Arif Rahman Hakim mengungkapkan, fenomena ini disebabkan oleh kombinasi faktor cuaca yang kompleks, mulai dari kondisi global, regional, hingga lokal.

Baca Juga

Daftar 8 Penumpang Helikopter BK 117-D3 Dilaporkan Hilang Kontak di Tanah Bumbu


‎”Gelombang atmosfer seperti Kelvin dan Rossby Ekuator sedang aktif melintasi wilayah Indonesia, termasuk Kalimantan. Aktivitas ini mendorong terbentuknya awan-awan hujan,” jelas Arif, saat dikonfirmasi, Senin (1/9/2025) malam.

‎Selain itu, suhu permukaan laut (SST) di sekitar Indonesia yang masih hangat turut menyuplai uap air dalam jumlah besar ke atmosfer. Ini menjadi bahan baku utama bagi pembentukan awan konvektif yang membawa hujan.

‎”Tak hanya itu ada pula sirkulasi siklonik di sekitar Papua Tengah dan Sulawesi Barat yang memicu zona konvergensi atau pertemuan angin. Zona ini memperkuat proses pengangkatan udara, sehingga mendukung terbentuknya awan hujan,” lanjutnya.

‎Arif menambahkan, fenomena iklim skala global seperti IOD negatif (Indian Ocean Dipole) dan MJO fase 4 (Madden-Julian Oscillation) juga menjadi pemicu tambahan. Keduanya meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah barat dan tengah Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan.

‎Menambah daftar faktor yang memperkuat potensi hujan adalah keberadaan bibit siklon tropis 93W di Laut Filipina.

Baca Juga :   PTAM Tirta Amandit Bersihkan Pipa Induk, Distribusi Air Leding di Kandangan Kota Malam ini Bakal Mati

Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

BERITA LAINNYA

TERBARU HARI INI

Paling Banyak Dibaca