WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Bukan soal kekalahan, tapi soal kepercayaan. Timnas Malaysia kini tengah diguncang isu perpecahan internal yang bikin panas ruang ganti. Kabar beredar, muncul ketegangan antara pemain lokal dan pemain naturalisasi di skuat Harimau Malaya.
Isu ini makin liar setelah performa Timnas Malaysia terus menurun usai gagal total di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Banyak suara dari dalam dan luar federasi yang menyebut: tim ini nggak satu suara lagi!
Suara Sumbang dari Dalam Skuat
Beberapa laporan media Malaysia menyebut ada ketidaknyamanan di antara pemain lokal yang merasa tersisih oleh kehadiran pemain naturalisasi. Bukan cuma soal menit bermain, tapi juga soal komunikasi dan chemistry di lapangan.
“Kalau sudah nggak saling percaya, susah main kompak,” kata salah satu mantan pemain nasional yang minta namanya disamarkan, dikutip dari Stadium Astro.
Sementara itu, para pemain naturalisasi juga merasa tertekan. Mereka datang dengan harapan bisa memperkuat tim, tapi justru dianggap “bukan bagian asli” dari Harimau Malaya.
Federasi Dituding Diam dan Cuci Tangan
Yang lebih bikin panas, beberapa fans dan eks pemain justru menuding federasi alias FAM sebagai biang kerok utama. Alih-alih jadi penengah, federasi dianggap cuek dan membiarkan konflik membara di dalam tim.
Di media sosial, tagar #BersatuHarimau dan #SaveTeamSpirit mulai ramai digaungkan fans yang kecewa dengan arah pembinaan Timnas Malaysia.
“Siapa yang seharusnya jadi penjaga harmoni tim? Federasi harus turun tangan, bukan malah sibuk pencitraan,” tulis akun fanbase @HarimauFanatik.