WARTABANJAR.COM, BANJARBARU- Sempat menderita sakit parah hingga lumpuh yang biaya berobatnya membuat tabungan hajinya terpakai, Suriyadi Suteguh Sumijan berhasil pergi haji tahun 2025 ini.
Tak sendirian, ia ditemani istrinya, menjadi bagian dari rombongan jemaah calon haji kelompok terbang BDJ 09 asal Kabupaten Barito Kuala.
Ia dan rombongan telah bertolak ke Arab Saudi pada Selasa (20/5/2025) lalu melalui Embarkasi Banjarmasin.
Mengutip situs Kementerian Agama Kalsel, Kamis (22/5/2025), ia bercerita pada 2009 pernah mengalami kecelakaan membuatnya harus menunda keinginannya untuk mendaftar haji kala itu.
Tidak hanya harus menunda keinginannya untuk mendaftar haji, kecelakaan yang dialaminya juga membuatnya sempat divonis tidak ada harapan hidup dan harus mengalami kelumpuhan selama 3 bulan.
Karenanya, pria kelahiran 21 Juli 1974 ini dilarang mengonsumsi nasi selama 2 tahun dan hanya makan gabin sehingga mengakibatkan berat badannya menjadi 35 Kg.
“Masuk rumahku orang melihat nangis, karena yang terlihat hanya tengkorak,” ungkapnya, menggambarkan kondisi dirinya yang sangat kurus dan hanya tersisa tulang belulang saja.
Kondisi kesehatannya yang sangat memprihatinkan itu, tidak membuat Suriyadi patah semangat untuk bertahan hidup dan mendapatkan kesembuhan.
Semangat, berobat, dan doa menjadi usahanya untuk mendapatkan kesembuhan, ditambah dengan kesetiaan dan ketulusan istrinya dalam merawatnya.
Setelah 2,5 tahun, di 2011 ia berhasil mendapatkan kesembuhan setelah bolak balik berobat ke lima rumah sakit yang ada di Banjarmasin, yaitu RS TPT, Anshari Saleh, Ulin, Sari Mulia dan Suaka Insan) serta menghabiskan uang yang seharusnya disetorkan untuk setoran awal biaya haji.
Tidak berselang lama, dengan kegigihannya dan profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) guru Matematika di MTsN 6 Barito Kuala serta usaha sampingan bertani dan terapis pijak refleksi Limpatik, ia berhasil mendapatkan porsi haji bersama istirinya di November 2011.
BACA JUGA: Polres Kotabaru Bongkar Jaringan Narkoba Lintas Kabupaten
“Tepatnya 11 November 2011 bertepatan dengan hari pahlawan,” ungkap jemaah haji yang juga dipercaya menjadi ketua rombongan 10 pada Kloter BDJ 09 ini saat di wawancara sebelum keberangkatan dari Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin.
Suryadi berharap kisah hidupnya yang berusaha mengumpulkan uang sedikit demi sedikit sejak tahun 1999 ini dan harus mengajar sampai di tiga sekolah dalam sehari kemudian diuji dengan sakit, namun kemudian dalam waktu yang relatif singkat Allah mudahkan, bisa memotivasi siapa saja yang ingin berhaji untuk terus berusaha mewujudkan mimpinya dengan tekad, semangat dan usaha yang kuat.
“Maka bersyukurlah atas nikmat sehat dan ujian sakit,” tukasnya. (yayu)
Editor: Yayu

