WARTABANJAR.COM – Amarah merupakan salah satu emosi terkuat yang, bila tidak terkendali, dapat merusak hubungan interpersonal serta mengganggu kesejahteraan pribadi. Namun, mengelola emosi dengan bijak merupakan tanda kekuatan diri yang luar biasa, sebagaimana telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Seperti dikutip dari NU Online, dalam artikel ini Ustadz Yuhansyah Nurfauzi, apoteker dan peneliti farmasi akan mengupas secara mendalam rahasia di balik kemampuan menahan amarah, cara-cara mengelolanya, serta dampak positif yang diperoleh baik bagi kesehatan fisik maupun mental.
Menahan Amarah: Tanda Kekuatan Jiwa dan Raga
Banyak yang mengira bahwa menahan amarah berarti menekan perasaan. Padahal, kemampuan untuk mengendalikan emosi justru menunjukkan tingkat pengendalian diri yang tinggi dan kekuatan mental serta fisik yang mendalam. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Bukanlah orang yang kuat adalah orang yang pandai bergulat, tapi orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan nafsunya ketika ia marah.”
(HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad)
Bukti Ilmiah: Dampak Negatif Pelampiasan Amarah
Penelitian meta-analisis yang dirilis pada tahun 2024 mengungkapkan bahwa melampiaskan amarah melalui aktivitas fisik seperti berlari atau memukul karung tidak efektif dalam menurunkan tingkat kemarahan dan agresivitas. Sebaliknya, pendekatan seperti menarik napas dalam dan menenangkan diri terbukti lebih jitu dalam mengelola emosi (Kjaervik dan Bushman, 2024, Clinical Psychology Review).