Nyaris Jadi Korban Perdagangan Manusia, BP3MI Pulangkan Satu Warga Kalsel ke HST

    WARTABANJAR.COM, BANJARBARU- Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kalimantan Selatan berhasil menyelamatkan Herlina dari perdagangan manusia.

    Herlina merupakan seorang calon pekerja imigran Indonesia (CPMI) asal Desa Banua Rantau, Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan yang berhasil digagalkan keberangkatannya ke Qatar dan Oman oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI).

    Kepala BP3MI Kalsel, Ady Eldiwan menuturkan, sebelumnya Herlina mendapatkan informasi pekerjaan di luar negeri melalui mertuanya yang berinisial S.

    “S telah berkali-kali bekerja di Arab Saudi dan baru pulang 2024,” ungkap Ady.

    Mertua Herlina tersebut, sebut Ady, mendapatkan nomor kontak pihak yang akan memberangkatkan pekerja migran tersebut dari temannya berinisial Y yang berasal dari Jakarta.

    “Herlina dijanjikan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga (ART) dengan gaji Rp 5-6 juta per bulan serta uang bonus sebesar Rp 3-10 juta,” jelas Ady.

    Bahkan sebelumnya, Y sempat memberikan uang sebesar Rp 1 juta kepada Herlina untuk keluarganya sebelum keberangkatannya ke Jakarta.

    Pada tanggal 13 Januari 2025, lanjut Ady, Herlina berangkat sendirian dari Rantau menuju Jakarta, tiket bahkan juga telah disediakan oleh Y.

    “Sesampainya di Jakarta, ia dijemput oleh travel yang telah dipesankan oleh Y,” beber Ady.

    Lantas, Herlina diantarkan travel tersebut menuju rumah penampungan ilegal di Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat.

    Di sana, Herlina bersama enam orang CPMI lainnya asal Lampung dan Sulawesi Tengah ditampung dan diberikan makan tiga kali sehari.

    Baca Juga :   Viral! Jambret di Gang 20 Sutoyo S, Korban Seorang Wanita, Kejadiannya Pagi Tadi

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI