Untuk itu, pihaknya juga membagi zona klaster napi dari klaster merah, kuning dan hijau.
Ia menjelaskan bahwa merah artinya mereka yang masih memegang ideologi kekerasan. Sedangkan hijau mereka yang sudah kembali menjadi masyarakat Pancasila.
“Dan kebetulan dari kegiatan pelatihan ini kita sudah menghasilkan panen di Lampung, Banten Jawa Barat dan Jawa Timur secara umum kami juga didukung oleh dinas dinas pertanian di provinsi,” ujar Kadensus 88.
Kadensus 88 menambahkan bahwa target swasembada harus bisa dioptimalkan melalui dukungan semua pihak termasuk mereka yang berasal dari kalangan narapidana terorisme.
Langkah ini penting mengingat pertanian juga menjadi kunci bagi kekuatan ekonomi bangsa.
“Oleh karena itu kami berharap mendapat dukungan penuh dari jajaran Kementan dan barangkali bisa lebih meluas lagi apa yang kita lakukan ini sehingga bermanfaat untuk kepentingan masyarakat khususnya para napiter,” ujar Kadensus 88. (ernawati/tri)
Editor: Erna Djedi