WARTABANJAR.COM, PENAJAM – Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Muhammad Zainal Arifin menegaskan, Festival Belian Adat Paser Nondoi ikut berperan melestarikan warisan leluhur Suku Paser. Pelestarian warisan budaya itu khususnya diperuntukkan bagi kalangan anak muda setempat.
“Festival Belian Adat Paser Nondoi ikut berperan melestarikan warisan para leluhur Suku Paser, terutama di kalangan anak muda,” kata Muhammad Zainal Arifin usai membuka Festival Belian Adat Paser Nindoi, di Penajam, Senin (28/10/2024)
Menurutnya, pelaksanaan festival akan berlangsung selama enam hari, yakni sejak hari ini hingga Sabtu (02/11/2024). Kegiatan itu lantaran betapa massifnya budaya asing yang dapat dengan mudah masuk dan mempengaruhi pola pikir generasi muda. Karena itulah dirinya mengkhawatirkan lunturnya nilai-nilai budaya lokal dan minimnya minat anak muda terhadap budaya lokal.
Baca juga: Petugas Polres Banjarbaru Temukan 4 Senjata Tajam dari Sekelompok Pemuda Pengganggu Pengguna Jalan
“Oleh karena itu, kami mengajak pemuda untuk berperan dalam melestarikan budaya lokal agar tidak tergerus modernisasi,” ujarnya.
Berkaitan dengan hal itu, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara melakukan berbagai kegiatan yang melibatkan anak muda untuk melestarikan budaya lokal.
“Kegiatan tersebut di antaranya lomba kesenian tradisional, pelatihan bagi anak muda dan dokumentasi warisan budaya, termasuk kegiatan gelar budaya seperti Festival Belian Adat Paser Nondoi,” katanya.
Festival Belian Adat Paser Nondoi digelar di Rumah Adat Kuta Rekan Tatau di Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam. Teknis pelaksanaan diserahkan kepada Lembaga Adat Paser dan pemerintah kabupaten memantau, serta bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pesta adat yang digelar setiap tahun tersebut.