WARTABANJAR.COM, BEIRUT – Seorang pejabat senior Hizbullah lolos dari upaya pembunuhan Israel di Beirut pada 10 Oktober, kata sumber keamanan setempat. Serangan Israel itu menewaskan 22 orang.
Sementara itu PBB mengatakan penjaga perdamaiannya di Lebanon selatan berada dalam bahaya yang semakin besar.
Wafiq Safa, yang mengepalai unit penghubung dan koordinator Hizbullah yang bertanggung jawab bekerja dengan badan keamanan Lebanon, menjadi sasaran serangan Israel, dan beruntung ia selamat, kata sumber keamanan.
Baca juga:BLK Balangan Berikan Pelatihan PBB dan Disiplin untuk Tingkatkan Kompetensi Peserta
Sehari sebelumnya, sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada Reuters bahwa serangan udara Israel di pusat kota Beirut menargetkan setidaknya satu pejabat senior Hizbullah yang didukung Iran.
Serangan Israel menghantam lingkungan pemukiman padat yang terdiri dari gedung apartemen dan pertokoan di jantung kota Beirut.
Israel sebelumnya belum pernah menyerang wilayah tersebut, yang terletak jauh dari pinggiran selatan Beirut dimana markas besar Hizbullah telah berulang kali dibom oleh Israel.
Jumlah korban meningkat dengan cepat, dan menjelang tengah malam, Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan 22 orang tewas dan 117 luka-luka.
Di antara korban tewas adalah satu keluarga beranggotakan delapan orang, termasuk tiga anak, yang dievakuasi dari wilayah selatan, menurut sumber keamanan.
Saksi mata Reuters mengatakan setidaknya satu serangan terjadi di dekat sebuah pompa bensin dan kepulan asap tebal terlihat.