Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa juga menyerukan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza, dengan perundingan sulit yang dijadwalkan pada 15 Agustus untuk menghentikan konflik tersebut.
Perang Gaza dimulai dengan serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, yang mengakibatkan kematian 1.198 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Baca juga:Ismail Haniyeh Dimakamkan di Qatar, Iran dan Sekutu Siap Lawan Israel
Militan juga menangkap 251 orang, 111 di antaranya masih ditawan di Gaza, termasuk 39 orang yang menurut militer tewas.
Serangan militer balasan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 39.929 orang, menurut data Kementerian Kesehatan di wilayah tersebut, yang tidak memberikan rincian jumlah kematian warga sipil dan militan.
Mediator internasional telah mengundang Israel dan Hamas untuk melanjutkan perundingan minggu ini mengenai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera, sebuah undangan yang diterima Israel.
Partai-partai sayap kanan dalam koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sangat menentang gencatan senjata apa pun di Gaza, sebuah poin yang dilontarkan oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir saat berkunjung ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang dengan cepat dikutuk oleh penjaganya, Yordania.(pwk)