WARTABANJAR.COM, ANKARA – Pengguna Instagram di Turki masih harus bersabar hingga Minggu 4 Agustus karena menemukan jaringan media sosial tersebut diblokir selama tiga hari berturut-turut. Pemblokiran dilakukan menyusul munculnya tuduhan sensor oleh perusahaan AS — yang dikemukakan seorang pejabat tinggi Turki.
Otoritas komunikasi Turko, BTK mengumumkan di situsnya pada 2 Agustus bahwa platform milik Meta itu telah dibekukan, tanpa memberikan alasan apa pun.
Seorang pejabat kemudian merujuk pada peraturan yang mengizinkan “konten kriminal” diblokir.
“Negara kami memiliki nilai-nilai dan kepekaan. Terlepas dari peringatan kami, mereka tidak menangani konten kriminal,” kata Menteri Transportasi dan Infrastruktur Abdulkadir Uraloglu pada 2 Agustus.
“Kami memblokir akses. Jika mereka mematuhi hukum kami, kami akan mencabut larangan tersebut.”
Direktur komunikasi Presiden Fahrettin Altun, menuduh Instagram pada tanggal 31 Juli “mencegah orang mempublikasikan pesan belasungkawa untuk martir (pemimpin Hamas Ismail) Haniyeh”.
“Ini(pemblokiran) adalah upaya kecaman yang sangat jelas dan nyata,” kata Altun di platform media sosial X.
Partai oposisi sosial-demokrat dan nasionalis serta profesi hukum Ankara mengajukan petisi ke pengadilan pada 2 Agustus agar pembekuan tersebut dicabut.
Baca juga:Disebut Pengganti Ismail Haniyeh di Hamas, Yahya Sinwar Kini Jadi Target Utama Israel