Jemaah Haji Rentan Terkena ISPA Usai Puncak Haji

    WARTABANJAR.COM – Banyak jemaah yang mengalami penurunan daya tahan tubuh pasca puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

    Gejalanya berupa batuk pilek atau infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Hal ini diungkapkan oleh Tim Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Bandara Rendi Yoga Saputra.

    “Berdasarkan data Kesehatan Haji per 25 Juni 2024, pelayanan kesehatan kloter terbanyak adalah ISPA dengan angka 95.013 layanan sejak kedatangan jemaah,” ungkap Rendi kepada Tim Media Center Haji (MCH), di Jeddah, Kamis (27/6/2024).

    Baca Juga

    Pengendara Scoopy Luka Parah di Kecelakaan Jalan A Yani km 11 Kabupaten Banjar

    Daya tahan tubuh jemaah, jelasnya menurun selepas puncak haji. Sebab, Armuzna memerlukan kekuatan fisik yang memadai.

    “Sehingga setelah kurang lebih lima hari jemaah fokus pada Armuzna, maka daya tahan tubuh jemaah menurun, seiring dengan nutrisi dan vitamin yang kurang,” sambungnya.

    Selain itu, Rendi mengungkapkan bahwa faktor cuaca yang panas dan kering serta berkumpulnya jemaah dari berbagai negara serta debu yang beterbangan menjadi pemicu batuk pilek bagi jemaah.

    Meski begitu, Rendi mengimbau agar jemaah menyiapkan kondisi fisiknya jelang kepulangan ke tanah air. “Ada anggapan bahwa batuk pilek itu penyakit biasa, pulang dari tanah suci tidak batuk pilek itu hanya unta, hal ini perlu diwaspadai,” sambung Rendi.

    Karenanya, agar proses kepulangan jemaah haji dapat berjalan dengan lancar tanpa gejala batuk pilek, ia mengimbau jamaah dapat melakukan beberapa tindakan pencegahan ISPA sebagai berikut:

    Baca Juga :   Mentan Tinjau Penanaman Padi di Merauke: Ini Harapan Masa Depan Indonesia!

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI