WARTABANJAR.COM, NEW YORK- Milisi Hamas saat ini disebut menjadi lebih kuat dibandingkan pada peristiwa 7 Oktober 2023 lalu.
Majalah politik dan kebijakan luar negeri AS, Foreign Affairs pada Sabtu (22/6/2024) lalu mengeluarkan laporan tersebut juga membeberkan analisanya terkait kekuatan Hamas kini.
Alasannya karena perjuangan Hamas lebih populer dan daya tariknya lebih kuat dibandingkan sebelum 7 Oktober 2023.
“Setelah sembilan bulan perang yang melelahkan, sekarang saatnya untuk mengakui kenyataan pahit, tidak ada solusi militer untuk mengalahkan Hamas,” tulis majalah tersebut dalam artikelnya.
Artikel itu juga menegaskan bahwa Hamas tidak kalah atau berada di ambang kekalahan.
Data terbaru, menurut laporan itu, menyebut bahwa Israel hingga kini telah menginvasi Gaza utara dan selatan dengan mengerahkan 40.000 tentara tempurnya.
Pasukan zionis juga telah memaksa 80 persen populasi warga Palestina di Gaza mengungsi.
Militer Israel (IDF) juga telah menewaskan lebih dari 37.000 rakyat sipil, dan menjatuhkan sedikitnya 70.000 ton bom di wilayah Gaza.
Jumlah bom tersebut melebihi gabungan bom yang dijatuhkan di Kota London, Dresden, dan Hamburg sepanjang Perang Dunia II.
Serangan Israel ini menghancurkan atau merusak lebih dari separuh bangunan di Jalur Gaza, dan membatasi akses wilayah tersebut terhadap air, makanan, dan listrik, sehingga seluruh penduduknya berada di ambang kelaparan.
BACA JUGA: Jadwal Kedatangan Jemaah Haji Kalsel dan Kalteng Debarkasi Banjarmasin 2024
Menurut majalah tersebut, meskipun banyak pengamat menyoroti tindakan Israel yang tidak bermoral, para pemimpin negara itu secara konsistensi menyatakan bahwa tujuan mengalahkan Hamas dan melemahkan kemampuannya untuk melancarkan serangan baru terhadap warga sipil Israel harus didahulukan dibandingkan segala kekhawatiran mengenai kehidupan warga Palestina.