Usai DIjewer DPR, Mendikbud Nadiem Janji Stop Kenaikan UKT

    Tak hanya rasional, kenaikan UKT, kata Nadiem juga harus dilakukan dengan tidak terburu-buru dan masuk akal bagi semua pihak.

    “Saya akan meminta semua ketua perguruan tinggi dan prodi-prodi untuk memastikan kalau ada peningkatan harus rasional harus masuk akal dan tidak terburu-buru,” ujarnya.

    Nadiem menilai, adanya kenaikan UKT ini harus dijadikan momen untuk lebih keras lagi memperjuangkan peningkatan penerimaan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K).

    Keberadaan KIP-K, menurut Nadiem, akan sangat membantu mahasiswa yang memiliki kendala ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi.

    Baca juga: Dishub Banjarbaru Ancam Tindak Aeris Hotel Jika Langgar Amdalalin Saat Soft Opening

    “Kami akan terus berjuang untuk ini dan berjuang untuk meningkatkan total jumlah KIP-K,” kata Nadiem di hadapan anggota  Komisi X DPR RI.

    Selain itu, Mendikbud juga memastikan mahasiswa dengan ekonomi lemah tidak akan terdampak dari kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) di perguruan tinggi negeri (PTN).

    Menurut Nadiem, yang akan terdampak dari kenaikan UKT ini adalah mahasiswa dari keluarga mampu atau memiliki ekonomi lebih mapan.

    “Sebenarnya tidak akan berdampak besar sekali pada mahasiswa dengan tingkat ekonomi yang belum mapan atau belum memadai. Tangga-tangga daripada UKT, tangga terendah yaitu level 1 dan 2 dari tangga tersebut itu tidak akan berubah,” kata Nadiem.

    Baca juga: Pemkab Barsel Serah Terima Buku Tabungan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana

    “Yang mungkin akan terdampak adalah mahasiswa dengan keluarga ekonomi tertinggi,” lanjut dia.

    Baca Juga :   Modus Politik Uang di Pilkada 2024 Semakin Canggih, Ini Kata Akademisi

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI