WARTABANJAR.COM, SINGAPURA – Saat maskapai Singapore Airlines (SAL) mengalami turbulensi hebat dalam penerbangan dari London Heathrow seorang pria Inggris dikabarkan meninggal. Lelaki berusia 73 tahun itu diduga meninggal karena serangan jantung dalam penerbangan London-Singapura.
Selain korban jiwa, turbulensi itu juga mengakibatkan lusinan lainnya terluka. Akibatnya, penerbangan Singapore Airlines SQ321 itu terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bangkok, Thailand.
Kepala Bandara Bangkok mencatat, sebanyak tujuh orang mengalami luka serius di kepala. Sementara maskapai mengatakan 30 orang telah dibawa ke rumah sakit.
Baca juga: Begini Keseruan Karnaval Budaya FBIM 2024 Sampai-Sampai Pj Bupati Barsel Ikut jalan Kaki
Pesawat meninggalkan London pada Senin malam tetapi dialihkan ke ibu kota Thailand, mendarat pada hari Selasa pukul 15.45 waktu setempat. SAL menyebut, pilotnya menyatakan keadaan darurat medis dan mendarat di Bangkok setelah turbulensi.
“Turbulensi ekstrem yang tiba-tiba terjadi di Cekungan Irrawaddy pada ketinggian 37.000 kaki sekitar 10 jam setelah keberangkatan” kata pihak SAL seperti dikutip Wartabanjar.com.
Baca juga: Tingkatkan Kesigapan Hadapi Bencana, 240 Anggota Satlinmas Kecamatan Paringin Ikuti Pelatihan
Penumpang Dzafran Azmir (28) menggambarkan kekacauan yang terjadi saat turbulensi melanda. Menurutnya, pesawat tiba-tiba mulai miring dan terjadi guncangan hingga dirinya mulai pasrah menghadapi apa yang akan terjadi.
Beberapa orang, lanjut Dzafran, kepalanya terbentur kabin bagasi di atas hingga penyok.