WARTABANJAR.COM, TEHERAN – Republik Islam Iran membantah adanya serangan balasan Israel berupa rudal balistik ke salah satu wilayahnya di Isfahan, pada Kamis (18/04/2024).
Dilansir dari Iranpress pada Jumat (19/04/2024), beberapa pejabat Amerika Serikat (AS) seperti biasa menyebarkan informasi yang tidak dapat dipercaya alias hoaks kepada media dalam bentuk anonim melalui jaringan CBS, ABC, dan CNN bahwa rudal balistik Israel menargetkan sasaran di Iran.
Menurut Brigadir Jenderal Siavash Mihandoost, patriot militer senior angkatan darat di provinsi Isfahan, suara yang terdengar keras itu terkait aktivasi pertahanan udara Isfahan yang membaca adanya benda mencurigakan berupa tiga quadcopter (bukan drone militer).
“Suara yang relatif keras terdengar di timur Isfahan, terkait dengan pertahanan udara Isfahan yang menembaki objek yang mencurigakan, dan kami tidak mengalami kerusakan atau insiden apa pun,” katanya seperti dikutip Wartabanjar.com.
Baca juga: Makin Ruwet, Begini Penilaian Pemilu 2024 di Mata Mantan Ketua KPU
Bahkan masyarakat Isfahan tetap menjalani aktivitas seperti biasa dan tidak ada bekas kerusakan seperti yang diberitakan oleh media barat.
Sebagian besar media Barat, AS, dan media Arab seperti Al Jazeera, memberitakan tentang serangan rudal Israel, padahal tidak ada berita yang dapat dipercaya mengenai serangan tersebut.
Hal tersebut mengungkapkan fakta bahwa media Barat dan beberapa media Arab dengan mengobarkan perang psikologis melawan Republik Islam Iran. Mereka berupaya memperbesar serangan tiga quadcopter di langit Isfahan yang ketiganya ditembak jatuh oleh pertahanan udara Iran.