Ngeri! Pria Siram Air Keras dan Bacok Pedagang Semangka Hingga Tewas, Diduga Masalah Asmara

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Video yang merekam kejadian mengerikan yang dialami seorang pedagang semangka beredar di media sosial.

    Kejadiannya Senin (8/1/2024) dinihari sekitar pukul 01.00 WIB, di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Korban tewas akibat luka berat usai mengalami kekerasan dengan senjata tajam sejenis clurit pada sejumlah bagian tubuh hingga pendarahan.

    Selain itu, korban juga terluka diduga akibat disiram air keras.

    Dikutip dari @kabarnegri, rekaman CCTV dari kios semangka di lokasi, tampak pelaku yang menggunakan sweeter kupluk serta penutup wajah tiba-tiba menyiramkan cairan diduga air keras ke arah leher, pundak, dan kepala korban.

    Baca juga: Diduga Kambuh, ODGJ Bawa Sajam Bikin Resah Warga Laburan Tabalong

    Dugaan cairan itu berisi air keras karena saat kejadian korban seketika kesakitan, dan sejumlah kulit semangka yang berada di sekitar kios tampak melepuh terkena cipratan.

    Korban yang berusaha menghindari dan menahan sakit akibat cairan air keras langsung dihujani bacokan sebanyak 4 kali dengan clurit.

    Korban yang sempat dilarikan ke RS Harapan Bunda namun akhirnya menghembuskan nafas terakhir diduga akibat kehabisan darah.

    Pelaku usai melakukan aksinya langsung melarikan diri.

    Sementara itu, dilansir @warungjurnalis, kasus ini diduga dilatari masalah cemburu.

    Pelaku pembacokan terhadap pedagang semangka di pasar induk Kramatjati, Jakarta Timur ditangkap pihak Kepolisian.

    Baca juga: Haris Azhar dan Fatia Divonis Bebas, Kasus Pencemaran Nama Baik Luhut Pandjaitan

    Kapolsek Kramatjati Kompol Tuti Aini mengatakan pelaku berinisial DJ (28) ditangkap saat berada di kediaman keluarganya kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (8/1/2024).

    Baca Juga :   Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi, Puing Kaca Berserakan Mulai Dibersihkan

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI