WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Data pemilih diduga untuk Pemilu 2024 RI milik KPU dikabarkan bocor dan diperjualbelikan di situs internet.
Data tersebut kabarnya dijual sebesar 2 Bitcoin memuat 252 juta data orang, lengkap dengan NIK, nomor KK, nomor KTP, nama, TPS, e-KTP, jenis kelamin serta tanggal lahir.ā
Menanggapi itu, Komisioner KPU Koordinator Divisi Data dan Informatika Betty Epsilon Idroos mengakui sudah mendapat informasi terkait adanya peretas yang diduga menjual 252 juta data masyarakat dari KPU tersebut.
Dikatakan Betty, pihaknya tengah berkoordinasi dengan lembaga lain untuk melakukan pemeriksaanā .
ā
“Kami minta bantuan dari satgas cyber, BSSN, BIN, menaungi Mabes (Polri)” ujar Betty kepada wartawan di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (28/11).ā
Baca juga: Amankan Masa Kampanye Pemilu 2024, Kapolri Lakukan Strategi Ini
Namun Betty mengaku belum dapat memastikan apakah data yang bocor tersebut terkonfirmasi data milik KPU RI atau bukan.
āKita koordinasikan dan di-crosscheck dulu ya,ā tambahnya.
Sebelumnya, seorang peretas dengan nama anonim “Jimbo” mengeklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs tersebut.
“Jimbo” membagikan 500.000 data contoh yang berhasil ia peroleh melalui salah satu unggahan di situs BreachForums yang kerap digunakan untuk jual beli hasil peretasan.
Ia juga membagikan beberapa tangkapan layar dari situs web https://cekdptonline.kpu.go.id/ untuk meyakinkan kebenaran data yang didapatkan.
Dalam unggahan itu, “Jimbo” juga mengaku menemukan 204.807.203 data unik, jumlah yang hampir sama dengan jumlah pemilih di dalam daftar pemilih tetap (DPT) KPU RI sebanyak 204.807.203 pemilih.